Kegawatdaruratan pada ibu hamil bisa dialami siapapun dan kapanpun. Namun terkadang tanda-tanda kegawatdaruratan sering tidak dikenali oleh ibu, sehingga dapat berujung fatal. Untuk itu, di artikel ini kita akan membahas berbagai kegawatdaruratan yang sering ditemui, sehingga hal ini akan menjadi alarm atau pengingat yang baik untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat!
1. Perdarahan pada vagina
Perdarahan pada vagina bisa terjadi pada trimester awal maupun trimester akhir, saat proses persalinan bahkan sesudah persalinan. Pada kehamilan awal dan selama kehamilan biasanya bisa terkait dengan kondisi seperti abortus, kehamilan anggur, kehamilan ektopik terganggu, atau adanya gangguan yang terkait plasenta. Jika Anda menemui tanda-tanda tersebut, segera kunjungi fasilitas kesehatan ya!Pada proses persalinan biasanya hal ini bisa disebabkan oleh luka jalan lahir. Namun tidak semua luka jalan lahir bisa dianggap ringan ya, terkadang beberapa luka robek yang serius memerlukan tindakan penanganan segera. Selain itu kurangnya tonus otot rahim pasca melahirkan juga bisa menjadi salah satu penyebab perdarahan.
2. Kejang
Kejang pada kehamilan bisa menandakan gejala keracunan pada kehamilan yang dalam Bahasa medis disebut sebagai eklampsia. Pada awal pemeriksaan biasanya pasien memiliki peningakatan tekanan darah tinggi, walaupun sebelum hamil pasien tidak mengalaminya. Selain itu pemeriksaan kencing biasanya menandai adanya peningkatan kadar protein dalam urin. Jika saat pemeriksaan rutin ke puskesmas atau dokter, segera konsultasikan hal ini ya. Jika tidak dikontrol ditakutkan dapat menyebabkan kejang yang tidak terkontrol saat kehamilan. Kondisi ini berujung pada kematian janin dan bahkan ibunya juga dapat mengalami kondisi yang sama
3. Nyeri kepala hebat disertai pandangan kabur
Seperti kejang yang sudah dibahas di atas, biasanya keluhan nyeri dan pandangan kabur dialami sesaat sebelum pasien mengalami kejang. Dengan Anda segera mengunjungi fasiliats kesehatan sesegera mungkin, keluhan kejang atau keracunan kehamilan bisa dideteksi lebih awal
4. Nyeri perut hebat
Nyeri perut memang sesekali dialami oleh ibu hamil. Namun nyeri perut terus yan menerus bisa menandai suatu kondisi kegawatdaruratan, salah satunya yang paling mengancam nyawa adalah kehamilan ektopik terganggu serta lepasnya ari-ari atau plasenta dari rahim. Pada kehamilan ektopik terganggu biasanya bakal janin tidak berkembang di dalam rahim, namun bisa tumbuh di organ kandungan lainnya. Hal ini akan mencetuskan perdarahan yang dapat mengancam nyawa. Selain itu, kondisi ari-ari yang terlepas juga bisa ditemukan pada saat hamil. Biasanya pada kondisi ini dialami ketika usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Biasanya pada kondisi ini, pasien ekan mengeluhkan nyeri, perut terasa keras, dan seringkali pasien mengalami perdarahan pada area vagina, namun sudah berbentuk seperti agar-agar berwarna hitam.
5. Muntah-muntah hebat
Muntah biasanya dialami oleh pada awal kehamilan, namun bisa juga dialami saat usia kehamilan sudah mulai besar. Pada awal kehamilan biasanya kondisi muntah yang berlebih bisa berlangsung saat usia kehamilan memasuki 4 minggu dan biasanya kondisi ini akan mereda pada usia kehamilan memasuki 20 minggu. Kondisi muntah berlebih yang bisa berlansgung sehari 3 kali atau lebih biasanya disebut hyperemesis gravidarum. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, biasanya ibu tidak dapat mengonsumsi makanan dan minuman apapun. Hal ini nantinya akan berujung pada kondisi gula darah yang berkurang secara signifikan, kurangnya kadar air dalam tubuh. Ibu akan mengalami lemas, gampang lelah, pusing, bahkan pingsan. Selain itu, nutrisi ke janin juga nantinya akan terganggu. Jadi jika Anda merasa frekuensi muntah sangat berlebihan, segera kunjungi dokter atau fasilitas untuk mendapatkan penanganan yang sesuai ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar